Semitau – Dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Polsek Semitau bersama instansi terkait melaksanakan kegiatan pencarian dan pemadaman titik api (hotspot) pada Senin, 28 Juli 2025, pukul 16.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan menyusul adanya deteksi lima titik hotspot di wilayah Desa Entipan, Kecamatan Semitau, berdasarkan pantauan aplikasi Lancang Kuning dan data satelit milik NASA.
Lima titik hotspot yang terpantau terletak pada koordinat berbeda di wilayah Desa Entipan, dengan tingkat kepercayaan kategori medium dan sebagian terpantau oleh satelit SNPP, AQUA, dan NOAA20. Dari hasil penelusuran, lahan-lahan yang terdeteksi terbakar rata-rata seluas 0.4 hingga 0.6 hektar dan diketahui dimiliki oleh masyarakat setempat, antara lain: Domesius Santo, Antonius Riko, Sino, Yohanes Pilang, dan Fransiskus Panto. Berdasarkan keterangan, pembakaran lahan tersebut dilakukan untuk keperluan bercocok tanam tanaman padi.
Saat tim gabungan tiba di lokasi, api di lahan-lahan tersebut telah padam dan para pemilik tidak berada di lokasi. Meski demikian, personel gabungan tetap melakukan pendataan dan pendokumentasian terhadap pemilik lahan serta luas wilayah terbakar.
Adapun petugas yang terlibat dalam giat pengecekan dan pemadaman titik api ini antara lain Brigpol Muhadi, Bhabinkamtibmas Polsek Semitau Brigadir Indra Wahyudi, Bhabinsa Koramil Semitau Serda Agus R., serta seorang warga setempat atas nama Dominikus. Mereka menggunakan kendaraan roda dua milik dinas Polsek Semitau dan dilengkapi dengan alat semprot, sapety boat, handphone/GPS, dan masker untuk menunjang kegiatan di lapangan.
Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 18.30 WIB dan berjalan dengan aman serta kondusif. Dalam kesempatan ini, petugas juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, serta mendorong sinergitas antar-stakeholder dalam upaya pencegahan karhutla di wilayah Kapuas Hulu.
Post a Comment
Komentarlah dengan bijak